Nurshadrina Khaira Dhania seorang gadis yang pada medio 2017 ramai diberitakan media karena memboyong keluarganya menuju Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Tetapi, yang ia dan keluarganya dapatkan setelah sampai di kawasan ISIS adalah jauh dari kenyataan dan iming-iming manis sebagaimana propagandanya di media sosial.
Alih-alih mendapatkan kehidupan yang lebih baik, Dhania dan keluarganya malah mendapatkan tontonan kekerasan dan ancaman dari pihak ISIS. Para anggota keluarga laki-laki dipaksa mengikuti pelatihan militer, sementara anggota keluarga Perempuan dipaksa menikah dengan para kombatan ISIS.

Untungnya, Dhania dan anggota keluarga perempuan yang lain dapat menyelamatkan diri dari ancaman untuk dinikahkan dengan para kombatan ISIS. Meski saat itu iming-imingnya adalah surga, Dhania dan keluarganya tersadar bahwa tidak ada surga di balik kekerasan dan penghancuran.
Dalam perjalanan hidup yang penuh liku, Nurshadrina Khaira Dhania, seorang mantan returnee ISIS, telah menemukan jalan baru yang penuh harapan. Setelah melalui pengalaman kelam sebagai anggota kelompok radikal, kini ia bangkit dengan semangat hidup yang baru. Ia dan keluarganya berwirausaha dan mendedikasikan hidupnya untuk membangun bisnis kuliner dengan bahan dasar sayur Pare — bahan makanan yang sering dianggap pahit namun menyimpan manfaat besar.
Dari Pengalaman Kelam ke Titik Balik
Nurshadrina, yang akrab disapa Dhania, adalah seorang perempuan muda yang beberapa tahun lalu pulang ke Indonesia setelah pengalaman pahitnya bergabung dengan kelompok ISIS di Timur Tengah. Kehidupan di bawah bayang-bayang kelompok tersebut ternyata jauh dari apa yang ia bayangkan.
“Saya merasa kehilangan banyak hal: masa muda, kebebasan, dan mimpi-mimpi saya. Tapi pengalaman itu juga membuka mata saya bahwa saya harus mengambil kendali atas hidup saya lagi,” ujar Dhania dengan mata yang berbinar penuh semangat.
Setelah kembali ke Indonesia, Dhania menghadapi tantangan besar. Stigma sebagai returnee membuatnya sulit diterima masyarakat. Namun, ia tidak menyerah. Berbekal dukungan dari keluarga, komunitas, dan lembaga rehabilitasi, Dhania perlahan membangun kembali hidupnya.
Keripik dan Sambal Pare: Filosofi Kehidupan Baru
Langkah besar Dhania dimulai dari hal sederhana: dapur rumah. Ia menemukan inspirasi dalam pare, sayuran yang sering dihindari karena rasa pahitnya.
“Pare itu seperti kehidupan. Pahit di awal, tapi kalau diolah dengan tepat, bisa menjadi sesuatu yang luar biasa,” jelas Dhania.
Dengan keyakinan ini, ia memulai bisnis kecil-kecilan menjual keripik pare dan sambal berbahan dasar pare. Produk-produk ini diracik dengan berbagai varian rasa, mulai dari pedas manis hingga original, untuk menarik selera berbagai kalangan. Bisnis ini tidak hanya memberikan sumber penghasilan, tetapi juga menjadi simbol transformasi dirinya.
Menjadi Credible Voice bagi Perubahan
Selain fokus pada bisnis, Dhania juga aktif berbagi cerita dan pengalaman sebagai seorang returnee. Ia sering diundang sebagai pembicara dalam diskusi tentang deradikalisasi dan reintegrasi sosial. Dhania percaya bahwa suara dan pengalamannya bisa menjadi pelajaran bagi banyak orang, terutama generasi muda, agar tidak terjebak dalam propaganda radikal.
“Saya ingin menunjukkan bahwa selalu ada kesempatan kedua. Kesalahan masa lalu tidak mendefinisikan siapa kita. Yang penting adalah bagaimana kita memilih untuk bangkit,” ujarnya.
Membangun Masa Depan dengan Semangat Positif
Kini, bisnis Dhania dan keluarganya berkembang dengan pesat. Ia memasarkan produknya melalui media sosial dan marketplace. Dukungan pelanggan mulai mengalir, tidak hanya dari Indonesia tetapi juga dari mancanegara. Selain itu ia juga kerap kali mengenalkan produk rintisannya di luar negeri dalam kesempatan agenda-agenda kunjungan atau short course. Selain itu, Dhania juga mempekerjakan beberapa ibu rumah tangga di lingkungannya untuk turut serta mengembangkan bisnis rintisannya. Hal ini tentu memberikan mereka kesempatan untuk mandiri secara ekonomi.
Inspirasi bagi Banyak Orang
Kisah Nurshadrina Khaira Dhania adalah bukti bahwa masa lalu yang kelam tidak harus menjadi akhir. Dengan tekad, dukungan, dan kesempatan, seseorang bisa bangkit dan menjadi versi terbaik dari dirinya. Melalui bisnis keripik dan sambal pare, Dhania tidak hanya mengubah hidupnya sendiri tetapi juga membawa inspirasi dan dampak positif bagi masyarakat sekitarnya.
Seperti pare yang ia olah menjadi makanan lezat, hidup Dhania telah membuktikan bahwa sesuatu yang pahit bisa diubah menjadi manis dengan usaha dan cinta. “Hidup adalah tentang bagaimana kita menghadapinya. Saya memilih untuk menjadikannya bermakna,” tutupnya dengan senyuman hangat.
Sumber:
Pengakuan Mantan Simpatisan ISIS-Rosi, dapat diakses melalui https://www.youtube.com/watch?v=4Cm-b9lkyec