SURABAYA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerja sama dengan Yayasan Prasasti Perdamaian menyelenggarakan Learning Event Regional implementasi Rencana Aksi Nasional Pencegahan Ekstremisme (RANPE) periode 2020-2024 pada Rabu (7/8/2024) di Surabaya, Jawa Timur.
Kegiatan ini bertujuan sebagai wadah berbagi praktik baik dan evaluasi hambatan dalam implementasi RANPE 2020-2024 di daerah, serta mengumpulkan rekomendasi untuk penguatan RANPE 2025-2029.
Direktur Bidang Kerja Sama Regional dan Multilateral BNPT, Dioncius Elvan Suasono menegaskan bahwa peran aktif daerah akan diperkuat dalam keberlanjutan RANPE fase kedua. “Dalam draf Perpres keberlanjutan RANPE yang tengah disusun, peran daerah akan lebih diperkuat karena pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan di daerah,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Prasasti Perdamaian menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat membangun kesadaran pemangku kepentingan daerah untuk mengawal RADPE (Rencana Aksi Daerah Pencegahan Ekstremisme). “Kegiatan ini ditujukan untuk membangun awareness terhadap beberapa provinsi yang sudah berhasil melakukan RADPE, maupun yang dalam proses, maupun yang belum melakukannya,” jelasnya.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang terlibat dalam RANPE. Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong daerah lainnya untuk konsisten menjalankan amanat Perpres Nomor 7 Tahun 2021, sekaligus mengapresiasi daerah-daerah yang telah melakukan upaya pencegahan meski belum memiliki RADPE.