Tak dipungkiri, para simpatisan kelompok radikal, terus menyebarkan propagandanya melalui media sosial. Mereka juga memanfaatkan kecanggihan teknologi serta media sosial, untuk menggaet anak muda. Dan hal itu sudah dilakukan secara beberapa tahun ke belakang. Dan jika kita lihat dari para pelaku tindak pidana terorisme beberapa tahun ke belakang, banyak didominasi kelompok muda. Mereka mengaku terpapar radikalisme dari dunia maya.
Kelompok radikal sering menjadi sasaran tidak hanya kaum muda. Kelompok radikal juga menargetkan perempuan, terutama ibu. Mereka dapat terlibat dalam kegiatan militan atau mengajarkan prinsip radikal kepada generasi muda. Namun, perempuan juga dapat menjadi korban radikalisme, terutama ketika ideologi radikal digunakan untuk kepentingan tertentu atau di brainwashing. Mulai masuk melalui kelompok arisan, kelompok pengajian, hingga grup WhatsApp, modusnya juga mulai beragam.
Jika kita lihat sekarang ini, perilaku untuk menebar kebencian di media sosial begitu vulgar terjadi. Ironisnya, antar sesama begitu mudah menebar kebencian, lalu melakukan provokasi untuk melakukan tindakan intoleran. Diskriminasi lalu dilakukan dengan alasan apapun. Hal ini tentu sangat ironis. Indonesia yang sangat toleran, masih ada bibit intoleransi di tengah masyarakat.
Disinilah pentingnya peranan para perempuan di Indonesia. Dalam lingkungan keluarga, para ibu bisa memberikan pemahaman yang benar, minimal untuk para suami dan anak-anaknya. Karena pendidikan di keluarga menjadi pilar penting, bagi tumbuh kembangnya anak kedepan. Keluarga juga harus bisa menjadi tempat yang aman dan nyaman, bagi para penghuninya.
Apa yang harus di lakukan para ibu ibu untuk menjaga anak anaknya? Pertahankan prinsip agama yang benar. Tempatkan anak Anda di pesantren yang tepat jika Anda ingin menyekolahkan mereka ke sana. Jangan pergi ke pesantren yang terhubung dengan kelompok radikal. Pilih sekolah yang tepat jika Anda ingin bersekolah di sekolah umum. Karena ada banyak penyebaran radikalisme saat ini melalui oknum pendidik di sekolah umum.
Selain itu, penting bagi anak untuk berhati-hati terhadap teman-temannya di sekolah atau di rumah karena anak tersebut akan mengikuti pandangan teman yang radikal. Di zaman yang sangat maju seperti ini, selain dari pendidikan yang harus di perhatikan juga internet dan media sosial, karena tak jarang ibu ibu yang ingin anaknya diam akan memberi anaknya handpone atau video tanpa di perhatikan apa saja yang di akses. Tanpa kita sadari internet juga dapat menyebarkan radikalisme, yang menyebar lewat konten konten yang di buat.
Peran perempuan dalam penyebaran nilai nilai toleransi sangat penting karena mereka seringkali menjadi agen perubahan sosial di komunitas mereka. Karena keberagaman di Indonesia merupakan hal yang tak bisa dihindari. Anak harus bisa saling menghargai sejak dini. Saling meminta maaf jika bersalah. Tradisi ini sebenarnya sudah ada sejak dulu. Namun tak ada salahnya jika terus diingatkan di era modern seperti sekarang ini. Karena penyebaran informasi di era yang modern seperti sekarang ini begitu pesat sekali.
Di era yang serba maju ini, ibu juga harus bisa menanamkan budaya literasi kepada keluarganya. Dengan memperkuat literasi, kita akan terbiasa untuk melakukan cek dan ricek. Dengan literasi, kita juga akan terbiasa melihat segala sesuatunya dari angle yang bermacam-macam. Sehingga keputusan yang akan diambil merupakan keputusan objektif, yang telah didasarkan pada basic data yang tepat.
Selain itu, ibu ibu juga harus mengajarkan agama yang toleran, selain mengajarkan juga harus memeberikan pelatihan dan pendidikan agama yang menekankan nilai-nilai toleransi dan kedamaian. Dan yang paling utama pada penyebaran radikalisme dan toleransi ini dalah peran ibu dan keluarga yang paling terdekat.
Radikalisme dan toleransi memang merupakan hal yang saling bertolak belakang. Mari kita arahkan orang terdekat kita pada nilai-nilai kebaikan. Toleransi merupakan bagian dari kebaikan. Dan berlomba dalam kebaikan merupakan bagian dari ibadah, yang dianjurkan oleh banyak agama. Karena itulah mari kita berlomba berbuat kebaikan, agar kita semua mendapatkan berkah dan tetap berada di jalan yang dibenarkan dalam agama.