Jakarta – Working Group on Women and P/CVE (WGWC) akan gelar konferensi WGWC dan Strategic Planning, November mendatang. Hal tersebut diungkap dalam rapat Pra-renstra yang digelar Pasar Minggu, Rabu (16 Agustus 2023). Menurut Steering Commite (SC) WGWC, Ruby Kholifah, dalam konferensi WGWC akan banyak dibahas. Mulai dari praktik baik gender dan CVE, wilayah baru penyebaran ekstremisme kekerasan, mental health dan wellbeing.
”Saat ini, ada banyak wilayah yang menjadi penyebaran ekstremisme kekerasan. Salah satunya, game online. Selain itu, terdapat pameran juga dalam agenda nanti, seperti modul, panduan, video dan lainnya,” terangnya.
Tahun ini, diungkap olehnya, WGWC menghadapi lima tahun kedua. Ada banyak harapan terhadap WGWC untuk lima tahun ke depan. Pertama, WGWC bisa menjadi atau rumah perjumpaan bagi para praktisi, akademisi, dan policy makers untuk bersama merefleksikan tentang isu ekstremisme kekerasan. Kedua, WGWC sebagai gerakan yang menjadi hub bersama untuk tujuan penguatan kesetaraan gender, pernguatan luar jawa, membangun pemulihan bersama hingga perlindungan Women Human Rights Defenders.
Ketiga, WGWC menjadi kanal informasi dan pengetahuan melalui K-Hub, jurnal, training penguatan kapasitas hingga penguatan organisasi penyintas. ”Terakhir, WGWC bisa melakukan ekspansi issu ekstremisme. seperti migrasi, cyber, conflict, climate change dan lainnya,” pungkasnya.
Seperti diketahui, WGWC Dibentuk pada 24-25 April 2017, lalu. Pada saat itu, mengundang sejumlah pihak dari pemerintahan menghasilkan Roadmap WGWC dan AIPJ berkomitmen membiayai gerakan ini. AMAN Indonesia ditunjuk sebagai Sekretariat WGWC untuk memimpin tahap-tahap awal penguatan. Partnership yang dibangun di WGWC bersifat formal yang terjalin hingga saat ini.