33.4 C
Jakarta
Minggu, 10 November 2024

Pentingnya Anak Muda Membangun Perdamaian

Polemik tentang kebebasan beragama dan keyakinan masih menjadi persoalan yang kompleks di Indonesia. Banyak publikasi di media digital yang menyatakan bahwa ada larangan dalam pendirian rumah ibadah, serta diskriminasi terhadap kelompok agama tertentu, terutama kelompok agama minoritas yang masih menjadi persoalan di seluruh Indonesia. Kebijakan yang bersifat diskriminatif dan perspektif mayoritarian juga masih terjadi. Sehingga memunculkan fragmentasi sosial dan sangkar budaya di mana kelompok agama tertentu hanya ingin bergabung dengan kelompoknya saja.

Namun, pada September 2022, INFID bersama GusDurian meluncurkan program youth camp muda toleran yang bertujuan untuk memecah sangkar budaya tersebut dengan mempertemukan banyak orang muda dari beragam latar belakang, etnis, budaya, dan identitas gender yang berbeda-beda. Dalam acara WGWC Talk Seri 23, harapannya adalah ruang digital bisa menjadi ruang aman bagi pemuda, terutama bagi kelompok minoritas, untuk berbagi dan berdiskusi tentang keberagaman tanpa ada ketakutan atau kekhawatiran akan ada pihak luar yang akan merepresi pendapat mereka.

Menurut Debby Affianty dari SC Working Group on Women and P/CVE (WGWC), peran pemuda dalam perdamaian sangat penting. Resolusi Youth Peace and Security dari DKPBB tahun 2015 mengeluarkan resolusi tentang hal tersebut. Tema perdamaian sangat relevan untuk dibicarakan, karena anak muda adalah garda depan dalam mencegah penyebaran kekerasan dan ekstrimisme. ”Anak muda juga harus merangkul teman-temannya yang terpapar kekerasan dan ekstrimisme,” ungkapnya dalam agenda tersebut, Jumat (24 Februari 2023)

Salah satu narasumber dalam agenda tersebut, Nurul Annisa Ladjadji, seorang warga Sulawesi Tengah, juga menekankan pentingnya menjadi agen perdamaian. Dalam agenda Youth Camp, dirinya ingin mengubah persepsi bahwa Poso adalah tempat yang penuh dengan teroris dan konflik agama. Ada hal-hal baik yang harus diselamatkan dan diceritakan kepada orang lain di kota-kota lain. ”Kita semua harus bergandengan tangan, baik yang muda maupun yang lebih senior, untuk menciptakan perdamaian di Indonesia,” pungkasnya.

TERBARU

Konten Terkait