Motivasi Mukhtar Khairi Bergabung dalam Teroris

Mukhtar Khairi, napiter yang pernah dihukum selama 8 tahun dipenjara, kemudian menjalani proses deradikalisasi, lalu memutuskan untuk aktif dalam isu perdamaian membagikan cerita hidupnya dengan penuh hari. Kisahnya terekam jelas dalam berbagai cerita yang disampaikan di berbagai forum. Jejaknya hingga kini, terjun langsung dalam mengkampanyekan isu perdamaian di berbagai Lembaga ataupun komunitas. Hal ini bisa dilihat dari gerakan perdamaian yang dilakukan di sekolah ataupun di berbagai Lembaga untuk terus memberikan pemahaman bahwa, terorisme memiliki modus baru dalam proses regenerasi yang dilakukan.

Ia bercerita bahwa pengalaman hidupnya, ketika terjerat dalam lingkaran setan (terorisme) bermula dari ikut pengajian inklusif yang sangat agamis, sehingga membawanya pada gerakan hijrah untuk dia ikuti. Dalam perjalanan tersebut, ia mengharamkan segala hal, termasuk menonton bola, menolak salat berjamaah di masjid lapas, bersikap tertutup dan merasa paling benar, serta menganggap pernikahan orang yang tidak sepaham sebagai hasil perzinahan. Selain itu, ia juga menganggap pelaku demokrasi ansarut thagut dan sangat membenci dan memusuhi personil TNI, Polri, dan juga petugas lapas.

Motivasi Mukhtar Khairi Bergabung dalam Teroris

Tidak heran, ketika terjadi pengeboman, mereka menyasar institusi pemerintah seperti kantor polisi. Sebab mereka merupakan musuh yang nyata dalam lingkaran keyakinannya. Meskipun demikian, Mukhtar selalu menyakini bahwa, kisah hidup kelam tersebut adalah sebuah pelajaran berharga sepanjang sejarah perjalanannya. Karena bagaimanapun, pengalaman tersebut bisa dibagikan kepada masyarakat agar bisa mengantisipasi untuk tidak terjerat dalam lingkaran setan tersebut.

Dalam sebuah video yang disampaikan melalui akun youtube Setara Institute, Mukhtar menjelaskan ada beberapa alasan yang melatar belakangi dirinya terlibat dalam gerakan terorisme, di antaranya:
Pertama, tertarik dengan hal kepahlawanan atas keberanian (Asy Syaja’ah). Narasi tentang keberanian yang ditampilkan oleh Rasulullah bersama para sahabatnya, menjadi motivasi kuat dalam dirinya. kekuatan yang ditampilkan dalam sejarah Islam, ditunjukkan pada momentum perang. Disitulah Rasulullah dan para sahabatnya benar-benar menunjukkan bahwa, mereka adalah sosok yang berani, menghunuskan pedang dan berani memberantas musuh dengan cara membunuh.

Berdasarkan penjelasannya, Mukhtar mengaku bahwa, pegang senjata untuk melakukan aksi, adalah sebuah pengakuan eksistensi yang menunjukkan kehebatan. Dari sinilah kita memahami bahwa, sikap maskulin yang tampil pada seseorang ketika bergabung lingkaran terorisme sangat kuat. Menggunakan senjata dan mengandalkan hal yang bersifat otot serta melambangkan keperkasaan, adalah ciri-ciri sifat maskulin. Dari sinilah Mukhtar tertarik untuk bergabung dalam lingkaran terorisme. Sebab yang ada dalam pikirannya, ketika memegang senjata dan bergabung dalam teroris, akan menaikkan derajat status sosialnya sebagai seseorang yang menganut agama.

Kedua, fenomena sosial-politik dibungkus dengan agama, agar menjadi daya tarik. Inayah Rohmaniyah dalam penelitian yang dilakukannya, memberikan kesimpulan bahwa, masyarakat menganggap bahwa, agama merupakan pondasi kehidupan. Sehingga apapun yang dibungkus dengan agama, akan terlihat sanagt menarik untuk diikuti. Maka tidak heran ketika dalam ranah politik, terjadi politik identitas, khususnya identitas agama, sangat diminati oleh masyarakat. Hal ini karena, topik agama selalu sensitif bagi masyarakat dan memiliki privilege untuk menarik suara yang cukup banyak.

Maka ketika narasi yang digencarkan oleh kelompok teroris dibalut dengan agama, dengan tujuan untuk pemurnian Islam, demi kepentingan agama ataupun dengan argumenntasi sejenis, akan menarik minat masyarakat untuk ikut terjun di dalamnya. Janji atas syurga yang diperoleh dengan mengacu kepada tindakan bergabung dalam kelompok teroris, akan sangat digemari oleh masyarakat untuk berlomba-lomba menjadi bagian di dalamnya.

Ketiga, tawarkan konsep kehidupan bernegara yang benar adalah sesuai dengan Syariah Islam. Hingga kini propaganda yang menyudutkan pemerintah, ataupun mengkritik fenomena sosial-politik dengan narasi kebencian kepada pemerintah, ketidakbecusan pemerintah terhadap warganya, akan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa negara sedang tidak baik-baik saja. Di tengah posisi kegalauan masyarakat akibat rasa kecewa terhadap pemerintah, maka kehadiran narasi bahwa Islam adalah solusi dari segala permasalahan membuat masyarakat menjadi angin segar yang sangat pantas untuk di dukung.

Dengan demikian, seseorang akan mudah masuk dalam lingkaran terorisme dalam proses pencarian jati dirinya sebagai manusia, serta sebagai individu yang hidup dalam suatu negara. Motivasi Mukhtar Khairi ketiga bergabung dalam kelompok teroris merupakan sebuah pelajaran penting bagi kita semua. Terorisme adalah musuh yang nyata, dan setiap orang berpotensi untuk bergabung di dalamnya. Wallahu a’lam

Penulis

Opini

Di sini kita membahas topik terkini tentang perempuan dan upaya bina damai, ingin bergabung dalam diskusi? Kirim opini Anda ke sini!

Scroll to Top