Beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan keterlibatan perempuan dalam aksi ekstremisme kekerasan. Ada banyak perempuan yang sudah divonis terdakwa dan tidak sedikit juga perempuan yang sudah bebas dari penjara atas kasus tersebut. Akan tetapi, dari serangkaian proses pidana, proses reintegrasi menjadi proses yang harus diperhatikan.
Pasca menjalani pidana penjara, mereka (mantan napiter) akan berbaur dengan keluarga dan masyarakat. Pembauran tersebut sering juga disebut dengan reintegrasi sosial. Pembauran atau reintegrasi sosial bagi mantan napiter perempuan kepada keluarga dan masyarakat secara umum memiliki banyak tantangan.

”Misalnya tantangan penerimaan, dukungan ekonomi, dukungan legalisasi kependudukan dan lain sebagainya. Sehingga pembauran atau reintegrasi mantan napiter perempuan perlu dilihat kembali, dikoreksi ulang dan dicarikan upaya solusi perbaikannya,” ungkap Direktur Yayasan Prasasti Perdamaian, Taufik Andrie dalam agenda WGWC Talk 23, belum lama ini.
Salah satu yang telah melewati proses ini adalah Salsabila (nama samara). Dirinya sudah melakukan proses tersebut beberapa tahun yang lalu. Menurutnya, selama proses pengembaliannya kepaa masyarakat tidak mengalami hambatan. ”Itu dari awal memang kades di desa saya adalah pakde saya sendiri. Jadi, dia mungkin membantu mengatakan pada masyarakat untuk menerima saya dan tidak mengucilkan saya,” terangnya.
Menurutnya, kades dan perangkat desa yang lainnya sangat membantu dirinya, hal itu pula yang membuatnya percaya diri untuk kembali ke tempat asalnya. Ketika kembali ke masyarakat, dirinya merasa sudah menerima dirinya.
”Tapi tadinya kalau mereka tidak menerima saya, saya akan kembali lagi ikut radikalisme lagi, mungkin,” terangnya.
Dirinya juga menerangkan jika untuk proses kembali ke masyarakat didampingi oleh ruangobrol.id. proses kembali kepada masyarakat menjadi hal yang sangat menyenangkan. Ada banyak perasaan bahagia yang dia rasakan. Tapi, di sisi lain, pihaknya turut waspadai jika masyarakat mengucilkan dirinya.
Menurutnya, ketika bebas dari penjara menjadi hal yang paling dinanti olehnya. Bahkan, dirinya ingin menikmati dunia nyata. Sebab, diungkap olehnya, semua informasi tentang ekstremisme kekerasan didapat dari media sosial. ”Terus saya sampai terlibat jauh masuk penjara semua itu dari media sosial dan waktu saya bebas saya sekarang sedang di dunia nyata dan saya ingin menikmati,” tegasnya.
dikatakan olehnya, pihak pemerintah pun ikut memberikan bantuan paska dirinya bebas dari penjara. Terdapat dana untuk bantuan dana untuk membuka usaha. Akan tetapi, saat ini mengalami kendala bahan baku, usaha tersebut terhenti.
Di tempat yang sama, Direktur Deradikalisasi BNPT, Irfan Idris mengungkapkan, jika dalam Undang- undang No 5 tahun 2018 untuk proses deradikalisasi tidak disebutkan laki-laki atau perempuan dan anak-anak. ”Akan tetapi, ini semua ditujukan pasal-pasal yang disebutkan dalam undang-undang sangat umum, makannya kita sangat berterimakasih kepada seluruh lembaga swadaya masyarakat yang terlibat aktif dalam pembinaan,” tekannya.
Diungkap olehnya, kata rederadikalisai dimaknai sebagai pembinaan dan pendampingan. Dalam agenda yang sama, dirinya menceritakan jika narasumber WGWCW Talk 23 ini memberikan kesan yang sangat baik saat di dalam lapas. Salsabila merupakan salah satu yang sangat memiliki prestasi. Bahkan, ada banyak kegiatan peningkatan kapasitas yang diikuti oleh Salsabila.
Hal tersebut, lanjutnya, memberikan kesan yang baik kepadanya. Pada saat berinteraksi pun dengannya, Salsabila adalah salah yang sangat humanis. Bahkan, sangat bisa berkomunikasi dengan peserta yang lainnya ketika melakukan pelatihan. ”Mba Salsa ini langsung minta beliin Sushi kan ya?” ungkapnya sambil tertawa.
Ditekannya oleh, selama berada di lapas, para napiter telah menjalani serangkaian proses. Termasuk deradikalisasi hingga hukuman. Jadi, lanjutnya, para napiter ini setelah bebas sudah siap kembali ke masyarakat. ”Jadi, harapan kami tidak ada lagi stigma di masyarakat. Untuk proses ini juga, sudah banyak yang terlibat. Termasuk pelibatan masyarakat sipil,” pungkasnya.