Tahun telah berganti menjadi tahun 2022 segala aspek kehidupan yang semakin berkembang. Hal tersebut tak bisa dipungkiri bahwa didalamnya juga terdapat peran dari para perempuan. Segala bidang kini memiliki porsinya sendiri untuk dilakukan oleh perempuan. Tak ada lagi batasan tentang gender, kesetaraan gender semakin terlihat ditahun 2021.
Namun, tak jarang konflik konflik juga muncul ditahun 2021 dibalik gemerlap lampu-lampu kota masih ada tersimpan perang perang dingin. Hal ini mau tidak mau harus membutuhkan perempuan sebagai agen perdamaian, agen gender ini dikatakan memiliki sensifitas yang tinggi, menjadikan pemecahan permasalahan dengan kepala dingin tanpa adanya emosi.Contohnya saja bulan Juli 2021 kemarin, Total 183 pasukan perdamaian perempuan di berbagai misi perdamaian PBB menunjukkan komitmen Indonesia untuk terus menambah jumlah dan mendukung penciptaan lingkungan yang kondusif bagi pasukan perempuan dalam misi PBB.
Menlu Retno menekankan bahwa mengatasi hambatan untuk pasukan perdamaian perempuan merupakan hal penting untuk memastikan partisipasi penuh perempuan dalam misi perdamaian.pentingnya mendesain infrastruktur yang sensitif terhadap gender pada misi perdamaian. Memastikan lingkungan yang aman bagi pasukan perdamaian perempuan merupakan prioritas utama Indonesia sebagai salah satu negara kontributor pasukan terbesar pada misi PBB. Serta pentingnya mendesain infrastruktur yang sensitif terhadap gender pada misi perdamaian.
Memastikan lingkungan yang aman bagi pasukan perdamaian perempuan merupakan prioritas utama Indonesia sebagai salah satu negara kontributor pasukan terbesar pada misi PBB. Lian Gogali, di Poso (Sulawesi), mendirikan sekolah khusus bagi anak-anak korban kekerasan komunal Kristen-muslim. Ia mengorganisasi kaum perempuan di 80 desa di Poso yang terkena dampak kekerasan sektarian agar aktif membangun perdamaian dan toleransi melalui pendidikan.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Ruby Kholifah, Direktur AMAN (Asian Muslim Action Networks) Indonesia yang memprakarsai pendirian sekolah-sekolah perempuan di berbagai daerah dengan melibatkan atau menggerakkan komunitas ibu-ibu lintas iman sebagai pilar utamanya. Kaum perempuan yang tergabung di organisasi Srikandi Lintas Iman di Yogyakarta juga terlibat aktif membangun perdamaian dan toleransi di akar rumput, khususnya di Yogyakarta tetapi juga di daerah lain, dengan menggunakan berbagai media dan cara yang dianggap efektif dan produktif. Seperti namanya, organisasi ini merupakan kumpulan kaum perempuan dari berbagai latar belakang agama, profesi, dan pendidikan.
Mereka bergabung di organisasi ini karena disatukan oleh spirit, komitmen, dan niatan yang sama, yakni membangun perdamaian dan iklim toleransi di masyarakat. Saat banyak kelompok intoleran yang antipluralisme serta pelaku kekerasan dan terorisme bertebaran di berbagai kawasan di Indonesia, maka diperlukan peran proaktif dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk kaum perempuan. Mewujudkan perdamaian dan toleransi bukan hanya tanggung jawab negara atau pemerintah beserta aparat dan jajarannya saja tetapi juga semua elemen masyarakat.
Sinergi antara pemerintah dan masyarakat (state-society sinergy) adalah kunci bagi terwujudnya perdamaian dan lenyapnya kekerasan dari muka bumi. Terlepas dari kontribusi penting perempuan dalam perdamaian dan keamanan, keterwakilan dan peran perempuan masih belum memadai dalam berbagai fase proses perdamaian. Melihat hal ini, ada kebutuhan krusial untuk secara aktif mendukung partisipasi perempuan dan melaksanakan komitmen keterlibatan perempuan dalam proses perdamaian berkelanjutan sebelum, selama dan setelah konflik.
Diharapkan tahun 2022 akan kembali banyak melahirkan agen perdamaian yang akan menjalankan tugas dan misinya untuk menciptakan perdamaian dunia, di tahun 2021 telah dapat dilihat bahwa sudah banyak perempuan dan pemerintah yang mendukung keterlibatan perempuan dalam misi perdamaian dunia, ini juga membuktikan bahwa kesetaraan gender telah disadari dikalangan pemerintahan Indonesia bahkan kalangan pemerintahan dunia.
Masih banyak individu dan kelompok perempuan di berbagai daerah yang memiliki semangat dan komitmen kuat untuk mewujudkan nilai-nilai toleransi, pasifisme (perdamaian), dan pluralisme di masyarakat yang tercermin dalam moto negara Indonesia: Bhinneka Tunggal Ika. Diharapkan kedepannya akan semakin banyak kelompok atau indivdu perempuan yang semakin peka terhadap lingkungan, mampu menjembatani perdamaian bahkan ditingkat dunia.
Ditahun 2022 diharapkan keesistensian agen perdamaian perempuan semakin banyak peminatnya, apalagi ditahun 2021 peminat dari agen perdamaian perempuan sudah cukup banyak dan selalu meningkat tiap tahunnya. Saya sendiri setelah membaca kisah-kisah agen perdamaian perempuan dengan misi PBB membuat saya yakin, bahwa kedepannya ditahun 2022 agen perempuan akan melahirkan perdamaian yang semakin kuat.