Pengarusutamaan gender menjadi sangat penting dalam isu terorisme. Sebab, saat ini bukan hanya actor laki-laki tetapi juga perempuan dan anak. Ada perlu banyak dukungan terkait dengan beberapa program, beberapa intervensi, beberapa hal dalam isu-isu rehabilitasi dan reintegrasi. Hal tersebut diungkap oleh salah satu Streering Commite Working Group on Women and CVE (SC WGWC), Taufik Andrie.
”Ada banyak hal yang perlu menunjukkan keseriusan kita dalam pengarusutamaan gender. Ini hal yang menjadi konsern WGWC sejak awal,” terangnya dalam agenda Konsultasi Publik Pembentukan Kelompok Kerja Tematis PUG Sekretariat Bersama RAN PE 2020-2024, Rabu (9 Februari 2022).
Diakui olehnya, pengarusutamaan gender, akan tetap menjadi bagian penting dalam kerja-kerja penanganan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme. Kerja-kerja yang dilakukan sangat panjang yang perlu dilakukan secara konsisten. Terutama terkait dengan peran apa yang bisa dilakukan oleh negara dan actor non-negara dalam hal ini NGO dalam pengarusutamaan gender.
Di konteks ini, WGWC memiliki harapan yang kuat bahwa pemerintah di sekertariat Bersama maupun nanti dalam konteks pokja tematis bisa mengakomodasi CSO. Begitu juga bisa memberikan dukungan, memberikan afirmasi sekaligus mengimplementasikan pengarustamaan gender dalam setiap aspek programming dan report.
”Dua hal krusial yang jadi backbone dari implementasi RAN PE, bukan hanya di tingkat pusat tapi juga di tingkat daerah. Jadi prinsip-prinsip Kerjasama, prinsip-prinsip kolaborasi diharapkan akan menjadi bagian utama dari konsultasi publik kali ini,” ucapnya.
Sekaligus, lanjutnya, memberikan dukungan juga yang luas terhadap keberadaan pokja tematis. Nantinya dengan cakupan yang luas, dengan spektrum yang luas dan memberikan sumbangsih dari sudut pandang pengarustamaan gender. Pertemuan tersebut menjadi harapan agar kerja-kerja bersama dalam konteks pembentukan Pokja tematis PUG ini menjadi lebih efektif dan strategis untuk kepentingan bersama. Begitu juga untuk kerja-kerja dalam penanggulangan ekstrimisme berbasis kekerasan.
”WGWC saya akan menjadi komitmen kita untuk kerja yang lebih strategis dalam konteks pokja tematis PUG. Maupun nantinya dalam konteks pokja tematis secara lebih luas bersama elemen-elemen yang lain, CSO dan pemerintah,” pungkasnya.