Kepala Subdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT Andi Intan Dulung berkomitmen untuk bersinergi untuk menghadapi korban terorisme. Mengajak masyarakat sipil untuk turut serta andil dalam penanganan korban, baik anak-anak korban bom maupun anak dari pelaku terorisme. Dalam agenda WGWC Talk 6, pihaknya berpesan agar anak-anak miliki jiwa nasionalisme yang tinggi, pelajari agama secara komprehensif.
”Jangan hanya mempelajari ayat-ayat marah saja, coba kita mempelajari juga ayat-ayat ramah. Coba kenapa teroris selalu marah, ya karena memang ayat yang dikuasai adalah dalil marah saja, tidak mempelajari dalil-dalil ramah,” terangnya.
Kemudian, lanjut dia, agar tetap melakukan koreksi terhadap orangtua. Jika melakukan tindakpidana terorisme, bukanlah hal yang dibenarkan. Kemudian, terakhir bertanyalah kepada guru yang memang memberikan ilmu agama yang komprehensif, bukan sepotong-sepotong.
”Jangan hanya bertanya kepada satu orang guru dengan waktu yang sangat singkat, kitabnya satu, satu minggu sudah bisa mengubah dirinya, militansinya sudah tidak bisa diubah, orangtua pun dibenci, tolong hindari guru-guru yang seperti ini,” tegasnya.
Di saat yang sama, Direktur AMAN Indonesia, Ruby Kholifah, mengatakan setiap anak adalah anak kita. Jika setiap anak adalah anak kita, maka tentu saja tindakan pencegahan agar jangan sampai anak mengalami trauma tentu penting untuk dipikirkan. ”Saya rasa pemerintah sudah mulai banyak melakukan approach ke Densus 88 untuk mempertimbangkan cara-cara penangkapan yang tidak menimbulkan trauma berkepanjangan kepada anak dan juga keluarga,” terangnya.
Tetapi, lanjut dia, penting ketika kejadian sudah banyak seperti sekarang, maka peran negara tetap diharapkan hadir untuk membuat kebijakan yang clear. Termasuk dukungan yang clear termasuk infrastruktur, budgeting dan berbagai macam hal yang kira-kira membuat anak ini kembali akan merasa diperhatikan. Serta, kembali akan merasa difasilitasi oleh lingkungan yang sehat.
Sehingga mereka sama seperti anak-anak yang lain. Di mana mereka berhak untuk bahagia, dengan mereka berhak untuk bahagia maka kita juga ingin bersama-sama untuk memberikan kebahagiaan itu. ”Komitmen yang lebih lagi untuk menyelesaikan pendidikan lalu kemudian melangkah maju dan berbuat lebih banyak lagi untuk negeri ini. Teman-teman terima kasih banyak untuk partisipasinya,” pungkasnya.