TANGSEL – Puluhan warga dari tiga kelurahan Kota Tangsel mengikuti pelatihan Sistem Deteksi dan Penanganan Dini Extremisme Kekerasan (SITI) berbasis Desa/Kelurahan di salah satu hotel di Serpong Utara. Pelatihan tingkat tim kelurahan tersebut masing-masing diikuti Kelurahan Jombang, Benda Baru, dan Pondok Kacang Timur selama tiga hari.
Direktur C-Save Ichsan Malik mengatakan, program SITI tahap II ini dilaksanakan di 16 Desa/Kelurahan pada 4 provinsi, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Barat. Misi utamanya adalah untik mencegah meluasnya ideologi radikalisme berbasis kekerasan extrimis di masyarakat,” ujarnya, Senin, (20/7/2020).
“Nah untuk melakukan pencegahan ini diperlukan beberapa pengetahuan dan keterampilan. Jadi selama 3 hari ini bapak ibu diajarkan pengetahuan yang penting,” ujarnya.
Kata Ichsan, Peserta juga diberikan ketrampilan penting melakukan identifikasi tanda-tanda extrimisme kekerasan di desa/kelurahannya Juga bisa melaporkannya, dan mitigasi resiko pencegahannya. “Kami berharap selama 3 hari ini peserta akan aktif semua berpartisipasi. Narasumber juga akan kita persiapkan, serta berdialog dan berjalan efektif,” ucapnya.
Dia mengingatkan agar perlu diperhatikan dengan situasi pandemi Covid-19. “Kami mohon dengan sangat peserta kesehatan masing-masing sesuai protokoler kesehatan Covid-19,” harapnya.
Asda 1 Pemkot Tangsel Rahmat Salam mengatakan, pihak Pemkot Tangsel antusias dengan pelatihan ini karena warga diajari mendeteksi dini segala hal yang terkait.
“Jadi Bapak/Ibu ibaratnya seperti intel, tidak diketahui tapi dengan operasi senyap tapi bisa melaporkan dan lidik kepada C-Save. Bagaimanapun ini bagian menjaga NKRI,” ungkapnya.
Kata Rahmat Salam, sebagai penyanggah ibukota dan subur betul (oknum teroris) serta banyak pula pengalaman tiba-tiba saja Densus 88 menangkap terduga teroris. “Oleh karenanya, ini sangat bagus, lembaga ini melatih kelurahan-kelurahan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Lebih peduli lagi, dan mereka itu mau apa, jika ada yang aneh laporkan ke pihak keamanan kelurahan, agar lebih terdeteksi,” imbuhnya.
Sumber : https://atmnews.id/banten/cegah-radikalisme-puluhan-warga-tangsel-diajari-sistem-deteksi-dan-penanganan-dini-radikalisme/