Malang – AIDA menggelar kampanye perdamaian di kalangan pelajar Malang. Kegiatan digelar di lima sekolah di Kabupaten Malang, Jawa Timur, yaitu SMA Islam Hasyim Asy’ari, MA Al-Khoiriyah, SMK PGRI Turen, SMK Sunan Ampel Poncokusumo, dan SMK PGRI Wajak. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada awal Maret lalu dan diikuti oleh lebih kurang 75 siswa di masing-masing sekolah.
Pihak sekolah menilai kampanye perdamaian ini sebagai kegiatan positif. Kepala SMA Islam Hasyim Asy’ari, Humaidi, menuturkan kegiatan ini bermanfaat untuk mendidik karakter remaja. Ia merasa resah melihat kenyataan bahwa banyak remaja yang terjerumus dalam aksi-aksi negatif.
Ia menghaturkan terima kasih kepada AIDA atas penyelenggaraan kegiatan tersebut di sekolahnya. Ia berpesan kepada siswa agar menyimak dengan baik. “Jadikan kegiatan ini sebagai pemicu untuk kita berbuat baik. Paling tidak pada diri kita, keluarga kita, syukur-syukur (pada) lingkungan kita,” tutur Humaidi.
Kepala MA Al-Khoiriyah, Nanang Mulyawan, bersyukur para siswa dipertemukan dengan AIDA. Ia beranggapan bahwa pertemuan dengan AIDA ini menjadi langkah untuk menjadikan MA Al-Khoiriyah sebagai sekolah yang damai. “Damai itu harusnya datang dari diri kalian sendiri. Tetapi karena ada yang belum damai, makanya Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah, hari ini kamu diberi tahu (oleh AIDA) arti damai,” ucap Nanang.
Wakil Kepala SMK PGRI Turen, Wahyu, menyambut baik kampanye perdamaian yang dilaksanakan oleh AIDA. Menurutnya, kegiatan seperti inilah yang dibutuhkan oleh generasi muda saat ini. Terlebih di tengah maraknya penggunaan media sosial yang bisa memberikan pengaruh buruk bagi penerus bangsa.
“Anak-anak ini adalah para penerus bangsa. Kalau generasi mudanya rusak, dua puluh tahun yang akan datang kita bisa bayangkan Indonesia akan menjadi seperti apa. Kalian adalah generasi-generasi emas yang akan memimpin Indonesia di kemudian hari,” pesan Wahyu kepada para peserta.
Sementara Wakil Kepala SMK Sunan Ampel Poncokusumo, Indrawan Sahroni, menilai kegiatan AIDA sejalan dengan moto sekolah, yaitu mendidik siswa menjadi manusia bertakwa, handal, dan berakhlak mulia. Sahroni mengajak siswa untuk betul-betul memperhatikan dan mengambil pembelajaran. Sebab, ilmu dari kegiatan ini tidak didapatkan oleh semua siswa.
Hal senada juga disampaikan oleh Asrori, perwakilan pihak SMK PGRI Wajak. “Anak-anakku tercinta. Ini adalah kegiatan yang bagus buat kalian. Jauh-jauh (AIDA) datang dari Jakarta dan tidak semua sekolah mendapatkan kesempatan seperti kalian. Tolong diikuti dengan baik. Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat bagi masa depan kalian,” tutur Asrori. [FAH]