28.6 C
Jakarta
Senin, 9 September 2024

Perkuat Toleransi, SMAN 7 Semarang Ajak Siswa Outbond Lintas Iman

SEMARANG – Tiga puluh lima siswa-siswi SMAN 7 Semarang mengikuti outbond lintas iman, di Pendopo Kinanthi, Wonolopo, Mijen, Semarang, Sabtu, (21/12). Acara bertajuk “Menjalin Silaturahmi dan Mewujudkan Harmoni Melalui Perjumpaan dalam Keberagaman,” merupakan program kemitraan SMAN 7 dengan Wahid Foundation yang bertujuan meningkatkan nilai toleransi dan humanisme di kalangan peserta didik.

Dalam sambutannya, Pendamping Sekolah Damai Jateng, Maulia mengungkapkan, SMAN 7 Semarang ini merupakan salah satu Sekolah Damai mitra Wahid Foundation di Jawa Tengah. ”Sebagai bagian dari program pengembangan Sekolah Damai, siswa-siswa ditanamkan nilai-nilai toleransi dan humanisme sejak dini,” ungkapnya.

Pihak sekolah dan para siswa sangat mengapresiasi terselenggaranya acara ini. Pasalnya, siswa antusisas mengikuti kegiatan sekolah kendati dilaksanakan saat libur semester. Abu Khoir, guru Agama Islam SMAN 7 Semarang mengatakan bahwa acara ini dapat menjadi wadah yang bagus bagi siswa untuk saling mengenal satu sama lain walaupun beda agama. Danu, Wakil Kepala SMAN 7 Semarang juga menuturkan hal senada.

“Yang penting kita guyub, di sini kawah candradimuka dari berbagai macam agama. Kami berharap, kegiatan ini dapat diikuti dengan baik. Pokoknya kalau ada apa-apa didiskusikan. Ini adalah suatu liburan, tapi liburan yang bermakna untuk perkuat toleransi, membangun keakraban tanpa adanya sekat,” tutur Danu.

Kegiatan Outbond lintas iman ini dibagi menjadi beberapa agenda kegiatan, ada senam dan olah raga pagi, seminar jurnalistik, dan sharing perdamaian yang disampaikan oleh pemuka-pemuka agama.

Pendeta Nugroho, tokoh agama Kristen berpesan kepada seluruh peserta pesan tentang pentingnya menjaga kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat. Dan hal itu sudah bisa dimulai sejak dini. Sejak masa SMA atau bahkan sebelumnya. “Kita bisa memulainya melalui persahabatan/persaudaraan dengan teman sebaya. Ruang perjumpaan keberagaman seperti ini juga penting untuk digalakkan agar muncul rasa saling menerima sisi perbedaan orang lain,” tandasnya.

Pada sesi berikutnya, Pak Abu Khoir, guru Agama Islam SMAN 7 Semarang juga memberikan pesan. Pak Abu menginginkan generasi muda sekarang harus pandai merawat kerukunan antar umat beragama. Salah satu caranya ialah dengan cara pandai menyaring berita. “Hal tersebut sangat penting agar tidak terjadi perselisihan, permusuhan, fitnah, yang disebabkan oleh berita bohong yang ditelan mentah-mentah di jejaring sosial media,” ungkapnya.

Acara yang berlangsung selama dua hari dengan berbagai macam agenda menyisakan kesan tersendiri bagi siswa. Salah satu peserta, Berlian siswi kelas XI SMAN 7 Semarang mengatakan jika

“Acara outbond lintas iman ini sangat bagus. Teman-teman have fun, senang. Teman-teman lebih mengenal satu sama lain, yang dulunya kita berbeda agama dan kurang terbuka menjadi lebih akrab,” pungkasnya mengapresiasi. DRK/SMR.

TERBARU

Konten Terkait